Jumat, 19 Agustus 2011

Backstreet Boys Konser di Jakarta, Indonesia

Backstreet Boys Konser di Jakarta
Review konser Backstreet Boys di Jakarta, Indonesia tahun 2008.

Pecinta boys Band kembali diingatkan ke masa kejayaan Boy Band asal Amerika Serikat Backstreet Boys (BSB).

Dengan menggunakan jubah berwarna silver bak petinju, Brian Litrell, Nick Carter, A.J McLean dan Howie Dorough mengajak penggemar untuk bersorak ketika mereka membawakan lagu pertama berjudul Large Than Life. Sontak antusias penonton dan teriakan histeris terdengar di seluruh ruangan JCC Plenary Hall, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2008).

Di lagu kedua mereka kompak berganti kostum. Semua personel, mengenakan jaket berwarna hitam dan langsung menggebrak dengan menyanyikan lagu Every One, dan dilanjutkan hits-hits lawasnya hingga lagu ke enam I Want it That Way.

Meski tampil sebagai Backstreet Boys, keempat personel tidak hanya membawakan lagu-lagu BSB. Mereka unjuk gigi dengan tampil solo menyanyikan lagu dari album yang mereka liris masing-masing.


Seperti Howie yang membawakan lagu She's like the Sun, Aj yang membawakan Drive by Love. Konser Unbreakable Tour di Jakarta kali ini, seolah menjadi ajang promosi album solo para personelnya.

"Halo Indonesia aku akan menyanyikan lagu sendiri. Masing-masing kita sudah buat album solo secara bersamaan," ujar Howie di sela-sela konser.

BSB malam itu tidak hanya bernyanyi sebagai boys band, namun juga berusaha memuaskan penggemarnya dengan suguhan aksi teaterikal, seperti yang mereka janjikan sebelum naik pentas. Saat masuk lagu ke delapan. keempat personel BSB berlagak seolah komplotan gang mafia. Mereka duduk di kursi mengelilingi sebuah meja sambil bermain kartu dan menenggak alkohol.

Lagu Show Me the Meaning of Being Lonely pun mengalun apik. Sayangnya janji mereka untuk tampil dengan cara teaterikal tak sepenuhnya diwujudkan. Sebab suguhan itu hanya ditampilkan dalam lagu itu .

Penonton yang umumnya adalah kaum wanita yang menghabiskan masa remajanya pada era 90- an itu begitu terlarut dengan suguhan lagu yang menjadi hits pada masa kejayaan boys band itu. Demikian, para penonton yang rata-rata berusia berkisar 30-an, itu datang menyaksikan BSB sebagai ajang nostalgia masa remaja mereka. Motivasi itulah yang begitu terasa dalam konser kali ini.

Tak heran, antusiasme para mantan ABG di era 90-an itu meredup saat di pertengahan konser, ketika Bryan Cs membawakan lagu-lagu anyar. Sebagian besar penonton, baik yang duduk di tribun maupun yang berada di festival, tak lagi terlalu bersemangat berjingkrakkan. Mereka hanya menyimak lagu-lagu yang mungkin masih asing ditelinga.

Namun suasana kembali panas saat hit lama mereka kembali dilantunkan, seperti Quit Playing Games With My Heart, dan As Long as You Love Me. Penonton pun kembali terbuai dalam alunan vokal nan merdu milik ke empat bule ganteng itu.


Panggung Minimalis

Dalam konser itu, Imej Glamour kelompok boys band seolah kurang terlihat gregetnya. Panggung terlihat minimalis karena tanpa dilengkapi dekorasi yang meriah. Back drop, pun tak ada. Tata panggung seperti ditata seadanya.

Kelemahan lain, adalah sound system yang kurang mendukung. Pasalnya, suara vokal seperti terbenam oleh iringan band yang suaranya lebih keras. Untungnya, semua kelemahan itu mampu ditutupi dengan permainan cahaya yang cukup dramatis mengimbangi atraksi para personel Back Street Boys yang tampil atraktif.

Namun apapun itu, penggemar Back Street Boys seolah tak hirau soal tetek bengek kelemahan panggung dan sound system. Mereka terlanjur larut dengan ketampanan Howie dan Brian, seksinya Nick Carter, lincahnya Aj yang pandai memadukan berbagai tarian dalam koreografinya saat membawakan lagu. Ketidak hadiran Kevin, personel yang mengundurkan diri, menjadi tak terlalu berarti.

BSB sangat paham bahwa penggemarnya di Indonesia begitu rindu terhadap penampilan mereka. Sehingga tembang Every Body ( Back Street Back) yang seharunya menjadi pamungkas dalam konser itu, digenapi dengan hits lain.

Penonton yang tak mau beranjak dan terus meneriakan, "We want more" dijawab dengan kehadiran empat personel BSB yang sebelumnya sudah ditelan gelapnya panggung. Mereka pun kembali muncul kembali dengan hits Shape of My Heart.

Nostalgia BSB pun diakhiri. Keinginan para penggemarnya agar Back Street Boys tidak berhenti pada Lagu Every Body (Backstreet Back) seolah menandakan, bahwa meski jaman boys band telah berakhir, Back Street Boys tetap terukir di hati para pencintanya.

Sumber : okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review